ACCEPTED: Sekolah Bagi Mereka yang Terbuang

>> Rabu, 06 Mei 2009

Pendidikan sekolah dari SD sampai SMA seolah didesain untuk mempersiapkan anak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Belajar di perguruan tinggi kemudian menjadi sebuah keharusan. Tidak melanjutkan ke perguruan tinggi seolah merupakan aib, tidak hanya bagi anak tetapi juga bagi orangtua.
Accepted, film komedi yang disutradarai oleh Steve Pink, merupakan kritik terhadap perguruan tinggi dan sistem pendidikan yang mengabaikan hak anak-anak yang dianggap kurang “pintar”.
Film ini mengambil latar pendidikan di Amerika Serikat. Setelah lulus SMA, Bartleby Gaines (Justin Long) menghadapi kenyataan pahit tidak diterima di satupun universitas yang ia lamar. Ia berusaha meyakinkan ayahnya bahwa ia dapat menjadi orang tanpa harus menjadi sarjana. Akan tetapi kedua orangtuanya berpendapat lain. Ia harus meneruskan ke perguruan tinggi.
Karena tidak ingin mengecewakan orangtuanya, ia iseng-iseng membuat surat panggilan yang menyatakan ia diterima masuk di sebuah perguruan tinggi. Ia menamai universitas itu South Harmon Institute of Technology yang disingkat dengan nama SHIT. Untuk meyakinkan orangtuanya, ia meminta seorang temannya membuatkan website universitas gadungan yang ia karang berafilisasi dengan perguruan tinggi elite di Ohio, Harmon College. Sekalipun sempat ragu akan keberadaan universitas itu, ayah Gaines memberikan chek kepada anaknya untuk biaya kuliah selama satu semester. Bersama beberapa kawannya, ia menyewa sebuah bangunan rumah sakit jiwa sebagai kampus. Tanpa diduga, universitas tipu-tipuan itu didatangi puluhan anak muda yang ingin menjadi mahasiswa. Mereka adalah anak-anak muda yang kehilangan identitas hanya karena tidak berstatus sebagai mahasiswa.
Gaines sempat hendak mengurungkan menjalankan tipu dayanya. Akan tetapi karena universitas gadungan itu menjadi satu-satunya harapan puluhan anak-anak sebayanya yang ditolak di mana-mana, ia mengurungkan niatnya. Universitas itupun berjalan liar. Dari suasana yang serba chaos muncullah sebuah pertanyaan yang menjadi senjata ampuh untuk memulai sebuah proses pendidikan. Apa yang ingin kamu pelajari? Pertanyaan ini rupa-rupanya mengejutkan bagi hampir semua mahasiswa. Rupa-rupaya selama ini sekolah tidak pernah menanyakan keinginan anak.
Bertolak dari pertanyaan itulah mereka belajar sesuai keinginan masing-masing. Murid adalah guru. Guru adalah murid. Semua boleh belajar sesuai kehendak masing-masing. Kurikulum hanyalah sebuah papan tulis yang diisi oleh mahasiswa tentang apa yang ingin dipelajari. Ada yang ingin menjadi juru masak, ada yang ingin menjadi rocker, menjadi gadis model, dan lain-lainnya. Akan tetapi ketika komunitas belajar itu mulai berjalan baik, ketika semua peserta didik bebas mengekspresikan kreativitasnya, kedok universitas gadungan itupun terbongkar. Universitas itu ditinggalkan oleh mahasiswanya pada saat orangtua mahasiswa mengunjungi kampus tersebut.
Di tengah frustrasi, Gaines mendatangi kampus yang telah ditinggalkan mahasiswa. Di antara setumpukan surat, ia menemukan sebuah surat panggilan untuk menghadiri sidang akreditasi dari Badan Akreditasi Ohio State. Gaines bersemangat lagi dan meminta dukungan kawan-kawan dekatnya untuk menghadapi sidang itu.

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Digi-digi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP